Kamis, 09 Mei 2013

NASIBMU ANAS (Serial Gurindam kritik sosial V)

NASIB MU ANAS (Gurindam senja) Wahai kau Bung Anas Jika dibaca riwayatmu sekilas Bagaikan cerita dan cineas Engkau manusia yang cerdas Ibarat dari kali brantas Engkau cari jalan pintas Kau tumpangi bis patas Banyak lawan yang kau libas Terlepas dari curang dan culas Sudah berapa yang terlindas Kau selalu bisa bebas Karena mendapat prioritas Ketika Partaimu Mubes dan Munas Melalui pesuruh dan opas Kau sebarkan uang kertas Sebagai pelicin dan pelumas Sehingga hilanglah objektifitas Yang terang menjadi bias Yang nyata tampak sekilas Yang semu menjadi jelas Dengan gaya gemulai dan lemas Wajah dan tampangmu penuh welas Bicaramu bak memelas Dengan Nazaruddin sebelas dua belas Namun kau cukup trengginas Disaat orang bicara tegas Kaupun tak kalah lugas Dengan ucapan yang cukup pedas Dari manusia yang serba terbatas Kau menjadi yang berkelas Masuk dalam keluarga cikeas Jadi saudara angkatnya Ibas Berdua kau jaga brankas Bagaimana caranya mengisi kas Agar jangan sampai terkuras Untuk manjaga stabilitas Disitu kau berpikir keras Dengan segala aktifitas Proyek Hambalang yang begitu luas Kau jadikan ajang kreatifitas Dengan segala koneksitas Karena dukungan dan loyalitas Untuk menjaga istana dan aras Tindakanmu jadi bablas Bagaikan kambing telat di lepas Semua yang ada kau libas Daun kunyit daun lengkuas Sampai jahe dan sipedas Kadang durian dan nenas Ga perduli duri dan ranggas Kalah nyamuk dan agas Kau bagaikan binatang buas Bagaikan orang mabuk miras Kau lupakan patut dan pantas Kau biasa di panggil si Mas Dengan Ruhut kau bicara Horas Di saat kau ber kipas kipas Sembari tidur nyenyak dan pulas Orang lain menjadi panas Kau dibenturkan ke batu cadas KPK sibuk membrantas brantas Mencari rampok yang pake jas Atau maling yang tanpa tas Mereka menemukan berkas Akhirnya datanglah hari yang naas Bagaikan tepuk berbalas Ada ubi ada talas Kekuasaanmu pun di pangkas Kau di cukur dan di di kramas Di cuci dan di bilas Ibarat se ekor ayam ras Siap dimasukkan kulkas Bagaikan ikan kena potas Bagaikan mobil patah as Dulu kau tidur di kasur kapas Sebentar lagi mungkin tanpa alas Walaupun kau punya kartu As Tapi itupun belum jelas Masih samar dan bias Itu menurut Karni Ilyas Sekarang kau harus bergegas Mencari payung di hujan deras Mana nyaman kau di teras Hanya ber alas kardus bekas Ga perlu lagi komentar kau ulas Ga ada gunanya topik kau bahas Ibarat telor sebentar lagi menetas Yang akan melahirkan ayam Ras Banyak yang merasa belum puas Sebelum mukamu pucat pias Menunggu tali se utas Buat gantung diri di monas.... Minimal pindah ke Lapas.. Sungguh ironis dan kontras.... 02032013. Y.Jambak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar